BAB I – GAMBARAN UMUM SISTEM
INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Banyak aktifitas manusia yang
berhubungan dengan sistem informasi, entah disadari atau tidak,
sistem informasi telah banyak membantu manusia.
Ada bermacam-macam sistem informasi
antara lain :
- Sistem Reservasi pesawat terbang : digunakan dalam biro
perjalanan untuk melayani pembelian / pemesanan tiket.
- Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
sehingga dapat digunakan untuk memantau hutang para pelanggan.
- Sistem biometrik yang dapat mencegah orang yang tak
berwenang memasuki fasilitas-fasilitas rahasia atau mengakses
informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik jari
atau retina mata.
- Sistem POS (point of sale) yang diterapkan pada kebanyakan
pasar swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat
pemasukan data.
- Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan
teknologi radio, misalnya untuk mendapatkan suhu lingkungan pada
gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel kereta api.
- Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat
digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
yang datang ke rumah sakit karena didalam kartu tersebut terekam
data-data mengenai pasien.
- Sistem layanan akademis berbasis web yang memungkinkan
mahasiswa memperoleh data-data akademis atau bahkan dapat mendaftarkan
mata kuliah-mata kuliah yang diambil pada semester baru.
- Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data
Interchange) yang memungkinkan pertukaran dokumen antar perusahaan
secara electronis dan data yang terkandung dalam dokumen dapat
diproses secara langsung oleh komputer.
- E-Government atau system informasi layanan pemerintahan yang
berbasis internet.
Gambar 1.1 Sistem informasi yang
sederhana (attachments 1)
Perlu diketahui bahwa sistem informasi
tidak harus selalu berbentuk kompleks. Gambar 1.1. memperlihatkan sebuah
sistem informasi yang bersifat sederhana. Sistem tersebut hanya
digunakan untuk mencatat transaksi penjualan dan melibatkan satu
orang saja, melalui sebuah komputer, pemakai memasukan data
penjualan dan saat setelah toko ditutup, laporan harian
penjualan dicetak. Selanjutnya, laporan digunakan untuk melakukan
analisis tentang barang-barang yang laku yang berguna untuk pengambilan
keputusan pembelian barang.
Hal-hal yang bisa dikerjakan oleh
sistem informasi tentu saja terkait dengan kemampuan yang dapat
dilakukannya (Turban, Mclean dan Wetherbe : 1999) adalah sebagai berikut
:
- Melaksanakan komputasi numeric, bervolume besar dan dengan kecepatan
tinggi.
- Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang
murah, akurat dan cepat.
- Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang
yang kecil tetapi mudah diakses.
- Memungkinkan pengaksesan informasi diseluruh dunia dengan cepat dan
murah.
- Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang
bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.
- Menyajikan informasi yang jelas yang menggugah pikiran manusia.
- Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semiotomatis dan
tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
- Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
- Pembiayaaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
Kemampuan-kemampuan ini mendukung
sasaran bisnis yang mencakup :
- Peningkatan produktivitas.
- Pengurangan biaya.
- Peningkatan pengambilan keputusan.
- Peningkatan layanan ke pelanggan.
- Pengembangan aplikasi-aplikasi strategis lainnya.
Dengan kemampuannya yang memudahkan
pengaksesan informasi, komputer menjadi sangat berguna bagi siapa
saja, tidak terbatas pada manajer atau staf dalam suatu
organisasi, tetapi juga bagi para pelanggan yang ikut menikmati
hasilnya.
Gambar 1.2. Sistem informasi
berhubungan dengan pemakai (attachments 2)
Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika perusahaan-perusahaan
bisnis masa kini melibatkan komponen perilaku dan teknologi yang
berinteraksi di dalam lingkungan sosioteknologi (O’Brien,1996).
Gambar 1.3 memperlihatkan keadaan ini.
Gambar 1.3 Sistem informasi dan teknologi informasi mempunyai
interaksi terhadap komponen-komponen penting dalam perusahaan (attachments 3)
Ada empat peranan penting dalam sistem
informasi dalam organisasi (Alter,1992), yaitu :
- Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas
- Mengaitkan perencanaan,pengerjaan dan pengendali dalam sebuah
subsistem
- Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
- Mengintegrasikan subsistem-subsistem.
A. Pengertian Sistem Informasi
Sesungguhnya yang dimaksud dengan
sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi
yang menggunakan komputer disebut sistem informasi berbasis komputer
(Computer-Based Information System atau CBIS).
Ada beragam definisi sistem informasi
yaitu :
- Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur
kerja,informasi,orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. ( Alter, 1992 ).
- Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data
dalam bentuk yang lebih berguna. (Bodnar dan Hopwood 1993).
- Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal
dimana data dikelompokan,diproses menjadi informasi dan
didistribusikan kepada pemakai. (Hall, 2001).
- Sebuah sistem informasi
mengumpulkan,memproses,menyimpan,menganalisis dan menyebarkan informasi
untuk tujuan yang spesifik. (Turban, McLean dan Wetherbe, 1999).
- Sistem informasi adalah kerangka
kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia,komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai
sasaran-sasaran perusahaan.
Dari berbagai definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah
komponen (manusia,komputer,teknologi informasi dan prosedur
kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan
dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
B. Teknologi Informasi
Menurut kamus Oxford (1995), Teknologi informasi adalah studi
atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk
menyimpan,menganalisa dan mendistribusikan apa saja termasuk
kata-kata,bilangan dan gambar.
Menurut Alter (1992) Teknologi
informasi mencakup perangkat keras,perangkat lunak untuk
melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti
menangkap, mentransmisikan,menyimpan,mengambil dan memanipulasi atau
menampilkan data.
Martin (1999) mendefinisikan
teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untu
memproses dan menyimpaninformasi, melainkan juga mencakup teknologi
komunikasi untuk mengirimkan informasi. Luccas (2000) menyatakan
bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang
diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk
elektronis.
C. Lingkup Teknologi Informasi
Secara garis besar teknologi informasi dapat dikelompokan menjadi 2
bagian : Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software). Perangkat keras menyangkut pada peralatan-peralatan
yang bersifat fisik, seperti memori,printer dan keyboard. Adapun
perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur
perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi
tersebut.
Haag, dkk (2000) membagi teknologi
informasi menjadi 6 kelompok yaitu :
- Teknologi masukan (input technology).
- Teknologi keluaran (output technology).
- Teknologi perangkat lunak (software technology).
- Teknologi penyimpan (strorage technology) .
- Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology).
- Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan
istilah CPU.
Teknologi masukan adalah segala
perangkat yang digunakan untuk memasukan data atau informasi dari
sumber asalnya. Contoh teknologi ini antara lain barcode
scanner dan keyboard. Barcode scanner merupakan contoh teknologi
masukan yang biasa digunakan
pada pasar swalayan untuk memasukan data penjualan dikasa.
Supaya informasi bisa diterima oleh pemakai yang membutuhkan,
informasi perlu disajikan dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini
teknologi keluaran mempunyai andil yang cukup besar. Pada umumnya
informasi disajikan dalam monitor, namun kadang kala pemakai
menginginkan informasi yang tercetak dalam kertas (
hard copy)
pada keadaan seperti ini, piranti printer menentukan kualitas
cetakan.
Untuk menciptakan informasi
diperlukan perangkat lunak atau sering disebut program. Program
adalah sekumpulan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan
perangkat keras komputer.
Teknologi penyimpan menyangkut
segala peralatan yang digunakan untuk menyimpan data. Tape, hard
disk, disket, dan zip disk merupakan contoh media untuk menyimpan data.
Teknologi telekomunikasi merupakan
teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh. Internet dan ATM
merupakan contoh teknologi yang memanfaafkan teknologi komunikasi.
Mesin pemroses adalah bagian penting dalam teknologi
informasi yang berfungsi untuk mengingat data/program (berupa
komponen memori) dan mengeksekusi program (berupa komponen CPU).
D. Peranan Teknologi Informasi
Peranan teknologi informasi pada
aktifitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi
informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan
bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang
mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Berkat
teknologi ini berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia.
Pengambilan uang melalui ATM (anjungan tunai mandiri), transaksi
melalui internet yang dikenal dengan E-Commerce atau perdagangan
elektronik, transfer uang melalui E-Banking yang dapat dilakukan
dirumah merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi informasi.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa :
- Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal
ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau
proses.
- Teknologi memperkuat peran manusia,yakni dengan menyajikan suatu
tugas atau proses.
- Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran
manusia. Dalam hal ini teknoplogi berperan dalam melakukan
perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Banyak perusahaan yang berani melakukan
investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang
paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan
meningkatkan posisi kompetitif,mengurangi biaya,meningkatkan
fleksibilitas dan tanggapan.
E. Kecenderungan Teknologi
Informasi Terhadap Sistem Informasi
Menurut Alter (1992) ada banyak sisi
yang mengalami perkembangan dengan cepat tetapi ada juga yang masih
tertinggal.
Kecenderungan teknologi terhadap sistem informasi adalah :
- Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik.
- Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak.
- Protabilitas peralatan-peralatan elektronis semakin meningkat.
- Kemudahan pemakaian meningkat.
- Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut.
Sebagaimana diketahui, kecenderungan
peralatan-peralatan masa kini relatif berukuran kecil sehingga mudah
dibawa ( keadaan seperti ini sering disebut portable). Kamera digital
dengan ukuran yang sama dengan kamera analog atau malah lebih kecil
dapat digunakan untuk merekam obyek dengan kualitas gambar lebih
tinggi hingga ratusan buah, yang disimpan pada kartu memori
yang berukuran sangat kecil. Sebuah CD-ROM dapat digunakan untuk
menyimpan ratusan buku teks. Notebook memungkinkan mereka yang
sedang berpergian tetap bisa berinteraksi dengan komputer dan
bahkan dengan melalui handphone,komunikasi data ketempat lain juga
tetap dapat dilakukan, tidak terkendala oleh lokasi.
Kini, konektivitas (kemampuan untuk mengirimkan data diantara
peralatan-peralatan berkomputer) tak hanya mencakup areal lokal,
tetapi juga bisa mencapai kebelahan bumi mana saja. Dengan
menggunakan telepon genggam,pengaksesan terhadap surat-surat
elektronik (e-mail) dapat dilakukan. Melalui video
konferensi,perbincangan jarak jauh yang disertai dengan wajah-wajah
orang yang sedang bercakap-cakap dapat dilakukan tidak terkendala
oleh lokasi.
Pengoperasian komputer dari
waktu-kewaktu semakin mudah, sayangnya masih ada hal yang
tertinggal. Sekalipun disiplin ilmu komputer berkembang dengan
pesat termasuk bidang kecerdasan buatan atau artificial
intelligence), sampai saat ini masih sulit untuk menanamkan logika
yang dimiliki manusia ke komputer.
BAB II – KONSEP DASAR INFORMASI
A. Data dan Informasi
Perbedaan antara
data dan informasi sering menjadi titik awal untuk memahami
sistem informasi. Sebagai tambahan, pengetahuan juga diikutkan untuk
dibahas, mengingat pada saat ini pemakaian sistem pakar yang berbasiskan
pengetahuan telah banyak digunakan.
1. Data
Secara konseptual, data adalah
deskripsi tentang benda,kejadian,aktivitas,dan transaksi yang tidak
mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada
pemakai. Misalnya, anda menjumpai angka seperti berikut : 6.30
27 6.32 28 6.34 27. Apa yang terpikir pada anda ketika melihatnya ?
anda mungkin merasakan bahwa deretan bilangan tersebut tidak
memberikan makna apapun. Itulah contoh data. Berbeda halnya kalau anda
disuguhi tabel seperti berikut :
Tabel 2.1 (attachments 4)
Namun dalam konteks yang berbeda, isi
table diatas dapat dipandang hanya sebagai data.
Data dapat berupa nilai yang terformat,teks,citra,audio dan video.
Data yang terformat adalah data dengan format tertentu.
Misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam atau menyatakan nilai
mata uang.
Teks adalah sederetan huruf,angka,dan
simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak
tergantung pada masing-masing item secara individual. Contoh teks
adalah artikel Koran.
Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar.
Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen ataupun gambar yang
lain.
Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrumen
musik,suara orang atau suara binatang, gemericik air, detak jantung
merupakan contoh data video.
Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah
gambar yang bergerak dan bisa saja dilengkapi dengan suara. Video
dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktifitas.
2. Informasi
Ada beberapa definisi informasi :
- Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian
sehingga meningkatkan pengetahuan yang menggunakan data tersebut.
(MCFadden dkk ,1999).
- Informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berati bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat
mendatang (Davis,1999).
Gambar 2.1. Siklus Informasi (attachments 5)
Gambar 2.1. memperlihatkan siklus
informasi (Burch dan Grundnitski, 1989) yang menggambarkan
pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk
pengambilan keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil
pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.
Jadi, hal yang terpenting untuk
membedakan informasi dengan data, informasi itu mempunyai kandungan
“makna”, data tidak. Pengertian makna disini merupakan hal yang sangat
penting karena berdasarkan maknalah si penerima dapat memahami
informasi tersebut dan secara lebih jauh dapat menggunakannya untuk
menarik suatu kesimpulan atau bahkan mengambil keputusan.
3. Karakteristik Data dan
Informasi
A. Tipe Data
Ada bermacam-macam tipe data yang
masing-masing tipe data memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
Tipe data terformat cocok untuk
menyimpan informasi seperti tanggal dan jam masuk karyawan
(format tanggal dan format jam). Tipe data teks cocok untuk
menyatakan data yang panjang semacam biografi singkat seseorang. Tipe
data suara dapat digunakan untuk menyatakan bunyi-bunyian. Data
video dapat digunakan untuk merekam tentang suatu aktivitas atau
kejadian.
B. Akurasi dan Persisi
Istilah akurasi (accuracy) dan presisi
(precise) sering kali tidak dibedakan. Bahkan dalam kamus Oxford,
kedua istilah ini dianggap sama. Akurasi menyatakan derajat
kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau
reliabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas dari kesalahan
dikatakan sangat akurat. Adapun presisi berkaitan dengan tingkat
kerincian suatu informasi.
Untuk data bilangan,ukuran akurasi
berupa tingkat kesalahan, sedangkan ukuran kepresisian dinyatakan
dengan jumlah digit yang signifikan. Pada komputer bilangan real
dengan kepresisian tinggi dinyatakan dalam 16 digit. Jika anda
menyatakan bilangan dengan kepresisian 18 digit berati ada dua digit
yang tidak benar.
Pada data citra, tingkat kepresisian
ditentukan oleh sejumlah piksel per inci ( dots per inch atau dpi)
atau biasa disebut dengan resolusi citra. Semakin besar dpi-nya,
maka kualitas gambar semakin bagus.
C. Usia dan Rentang Waktu
Karakteristik informasi yang
berkaitan dengan waktu adalah uaia informasi (age), ketepatan
waktu (timeliness) dan rentang waktu (time horizon). Usia informasi
menyatakan lama waktu sejak informasi dihasilkan hingga saat
sekarang. Usia informasi mudah diketahui jika informasi yang
dihasilkan berdasarkan laporan internal, namun kalau laporan yang
dihasilkan oleh pihak eksternal, usia yang pasti ada sulit
diketahui.
Ada dua aspek yang mempengaruhi
usia informasi, yaitu interval dan keterlambatan. Informasi
sering kali dihasilkan secara periodik, misalnya menurut skala
harian, mingguan, bulanan dan sebagainya, skala ini biasa disebut
interval. Adapun keterlambatan (delay) adalah lamanya waktu
berlalu setelah akhir interval sampai informasi tersebut berada
ditangan penerima.
Ketepatan waktu (timeliness) menyatakan
usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya
informasi tersebut tidak usang/kedaluwarsa ketika sampai ke
penerimanya, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi
tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.
Rentang waktu (time horizon) menyatakan
selang waktu yang digunakan untuk mencakup data. Dalam hal ini, rentang
waktu dapat beroperasi dimasa lalu,masa sekarang atau masa mendatang.
D. Tingkat keringkasan dan
kelengkapan
Kadangkala informasi yang terlalu
detail tidak memberikan hasil yang lebih baik, tetapi malah
sebaliknya, karena informasi semakin sulit untuk diserap dan
dipahami. Istilah informasi overload atau informasi yang berlebihan
merupakan istilah yang ditujukan untuk menyatakan adanya informasi
yang melimpah ruah dan membingungkan. Pada keadaan seperti ini ada
kemungkinan penerima informasi mengabaikan informasi yang formal dan
berganti menggunakan petunjuk-petunjuk tak formal dalam
pengambilan keputusannya. Akibatnya keputusan sangat beresiko. Oleh
karena itu sering kali informasi yang rinci perlu dikemas dalam bentuk
yang lebih ringkas berupa ringkasan atau ikhtisar.
Namun data yang ringkas terkadang malah menjadi sifat informasi yang
tidak dikehendaki.
Mengapa? Karena dapat mengaburkan yang sesungguhnya, mengingat ada
informasinya yang tidak disertakan.
Idealnya informasi yang penting bagi
pengambilan keputusan haruslalah lengkap (tak ada yang hilang) sehingga
mengurangi faktor ketidak pastian.
E. Kemudahan Akses
Agar informasi bisa diterima oleh
pemakai dengan lancar, kemudahan akses terhadap informasi harus
terjamin. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkompenten dengan
informasi biasanya dilengkapi dengan komputer pribadi (PC) yang
terhubung ke server, yang menyimpan data untuk memudahkan pengaksesan
informasi.
F. Sumber
Sumber informasi dapat bersifat
internal atau eksternal. Sumber internal berasal dari perusahaan
itu sendiri, dan sumber data eksternal berasal dari lingkungan. Sumber
informasi juga bisa bersifat formal dan informal. Sumber data
formal diperoleh melalui system informasi, dokumen-dokumen yang
dipublikasikan dan hasil pertemuan resmi, sedangkan informal
diperoleh karena ada perbincangan tak resmi.
G. Relevansi dan nilai
Relevansi berati bahwa informasi
benar-benar memberikan manfaat bagi pemakainya. Tentu saja
relevansi informasi untuk setiap pemakai berbeda-beda. Nilai Informasi
(value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat
dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi lebih bernilai
kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya.
H. Kualitas Informasi
Istilah kualitas informasi (quality of
information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang
baik. Kualitas informasi sering diukur berdasarkan :
- Relevansi.
- Ketepatan Waktu.
- Keakurasian.
BAB III – KONSEP DASAR SISTEM
DAN KOMPONEN SISTEM INFORMASI
1. Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen
yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai
suatu tujuan.
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah system yaitu :
- Tujuan
- Masukan
- Keluaran
- Proses
- Mekanisme pengendalian, dan
- Umpan balik
Tujuan
Setiap sistem mempunyai tujuan (goal) entah hanya satu atau
mengkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan
sistem, Tanpa tujuan sistem menjadi tak terarah dan terkendali.
Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses
Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna misalnya
berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang
tidak berguna misalnya sisa pembuangan dan limbah.
Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang
bermacam-macam, meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan
data merupakan beberapa contoh proses.
Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan
dan sebagainya.
Mekanisme Pengendalian dan Umpan
Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem
berjalan sesuai dengan tujuan.
2. Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat
komponen-komponen seperti :
- Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik
seperti komputer dan printer.
- Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi
yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
- Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
- Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
- Basis data (database) : sekumpulan table ,hubungan dan
lain-lain yang berkaitan dengan penyimpan data.
- Jaringan komputer dan komunikasi
data : sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources)
dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
3. Arsitektur Informasi
Ada beberapa definisi tentang arsitektur
informasi :
- Arsitektur informasi adalah bentuk khusus yang menggunakan
teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan
atau fungsi-fungsi yang telah dipilih. (Laudon 1998).
- Arsitektur Informasi adalah desain sistem komputer secara
keseluruhan (termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik. (Zwass.1998)
Sebuah arsitektur informasi yang
detail berisi perencanaan yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut (Alter, 1992) :
- Data Apa yang akan dikumpulkan?
- Dimana dan bagaimana data dikumpulkan?
- Bagaimana cara mengirimkan data?
- Di mana data akan disimpan?
- Aplikasi-aplikasi (program) apa
yang akan menggunakan data dan bagaimana aplikasi-aplikasi tersebut
dihubungkan sebagai sebuah sistem yang utuh.
Arsitektur informasi menggunakan
arsitektur teknologi yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
tersentralisasi (centralized), desentralisasi (decentralized)
dan client/server.
3.1 Arsitektur Tersentralisasi
Arsitektur ini sudah dikenal
semenjak tahun 1960-an dengan mainframe sebagai faktor utama.
Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang
ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan
ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat
cepat dan melibatkan jutaan transaksi.
Gambar 3.1 Arsitektur Tersentralisasi (attachments 6)
Implementasi dari arsitektur terpusat
adalah pemrosesan data yang terpusat (biasa disebut komputasi
terpusat). Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang
ditempatkan didalam suatu lokasi yag ditujukan untuk melayani
semua pemakai dalam organisasi. Kebanyakan perusahaan yang tidak
mempunyai cabang menggunakan model seperti ini.
3.2 Arsitektur Desentralisasi
Arsitektur
desentralisasi merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar
(atau terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau
biasa disebut sebagai komputasi tersebar) sebagai sistem yang
terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi
yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing
komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi
bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.
Gambar 3.2 Arsitektur Desentralisasi (attachments 7)
3.3. Arsitektur Client/Server
Pada arsitektur ini ada sebagian yang
disebut client dan ada yang disebut server. Server adalah sistem atau
proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.
Secara fisik sebuah server dapat berupa komputer (mainframe,
mini-komputer, workstation, ataupun PC) atau piranti lain (misalnya
printer).
Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri.
Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera
menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client
bersangkutan. Setelah diterima client segera melakukan pemrosesan.
Gambar 3.3 Arsitektur Client/Server
(attachments 8)
Model komputasi yang berbasis
client/server mulai banyak diterapkan pada sistem operasi.
Dengan menggunakan arsitektur ini, sistem informasi ini dapat
dibangun menggunakan perangkat lunak gado-gado. Artinya , jika pada
awalnya sistem informasi dibangun dengan menggunakan perangkat lunak
X, maka untuk pengembangan aplikasi baru dapat menggunakan
perangkat lunak Y. Tidak perlu ada migrasi sistem.
Keuntungan arsitektur client/server
menurut majalah byte, juni 1993 (Turban,1995) dapat dilihat pada table
berikut :
Tabel 3.1 Keuntungan Client/Server
Pertanyaan :
- Apakah benar sistem informasi itu
tidak harus selalu menggunakan komputer? Jelaskan!
- Mengapa sistem informasi itu penting
bagi suatu perusahaan?
- Manakah yang benar : Teknologi
informasi itu adalah bagian dari sistem informasi atau sistem informasi
itu bagian dari teknologi informasi? Jelaskan!
- Apa yang dimaksud dengan nilai
informasi ? Berikan contohnya.
- Informasi yang berlebihan itu
menguntungkan atau tidak? Mengapa?